GfMiGpWoGSO9BUM8BUOlGpC5BA==

Muncul Aturan IHT, Benarkah Pengaruhi Kondisi Ekonomi Jatim? Ini Faktanya!

Hasil industri tembakau
Hasil industri tembakau 
(Dok. Ist)

REPUBLIKINDONESIA.NET - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Iwan, menyoroti pentingnya kebijakan yang tepat terhadap Industri Hasil Tembakau (IHT).

Menurut Iwan, industri ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Jawa Timur dan harus dipertimbangkan dengan cermat.

Iwan menyampaikan bahwa IHT merupakan subsektor industri pengolahan yang memberikan kontribusi terbesar kedua pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Industri Pengolahan Jawa Timur. 

Selain itu, industri sigaret kretek tangan (SKT) juga berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja karena merupakan industri padat karya. Industri ini memiliki keterkaitan erat dengan sektor hulu hingga hilir, melibatkan lebih dari 300.000 petani tembakau dan cengkih.

"Dominasi industri hasil tembakau di Jawa Timur secara otomatis menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai penyumbang cukai terbesar di Indonesia, berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut," terangnya, Senin (22/7/2024).

Dengan kontribusi yang besar ini, Iwan menegaskan bahwa penentuan kebijakan terkait IHT tidak dapat dilakukan secara sederhana. 

Apalagi jika mempertimbangkan dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya di Jawa Timur.

Di sisi lain, geliat IHT nasional juga berdampak positif pada peningkatan permintaan komoditas tembakau sebagai bahan baku, sehingga dapat memberikan keuntungan besar bagi petani tembakau.

"IHT memberikan multiplier effect khususnya dalam sektor sosial atau penyedia lapangan kerja, dikarenakan sektor ini dikategorikan sebagai labor intensive baik dalam guna mendukung aktivitas on-farm hingga off-farm," ujar dia.

"Namun di sisi lain, konsumsi rokok memiliki risiko bagi kesehatan. Oleh karena itu dibutuhkan keselarasan dalam upaya edukasi bagi konsumen rokok, serta upaya perlindungan bagi pelaku tata niaga pertembakauan di Jawa Timur mulai dari hulu sampai hilir," tegasnya.

Berdasarkan data triwulan I 2024, Jawa Timur mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,81 persen (YoY) dengan nilai PDRB Rp 764,33 triliun.

Sektor industri pengolahan menjadi penopang utama struktur ekonomi Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 31,54 persen terhadap PDRB. 

Subsektor Industri Hasil Tembakau (IHT) berkontribusi sebesar 22,78 persen, menjadikannya sub-sektor dengan kontribusi nilai ekonomi terbesar setelah Industri makanan & minuman. 

Jawa Timur sendiri merupakan provinsi penghasil tembakau terbesar di Indonesia dengan sumbangsih sebesar 43,9 persen dari total produksi nasional.

Pada 2023, tercatat terdapat 1.041 unit IHT di Jawa Timur, dengan 91,64 persen dari unit usaha tersebut memproduksi SKT dalam skala besar dan menengah dengan nilai produksi kurang lebih 195 miliar batang.

toto188

***
Dapatkan berita Republik Indonesia terkini viral 2025, trending terbaru, serta terpopuler hari ini dari media online RepublikIndonesia.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter